Bicara
Bohong; Jual Pepesan Kosong
Korupsi, upaya korupsi, atau
penyalahgunaan posisi pasti mengandung elemen kebohongan, yang mungkin dapat
kita definisikan secara sederhana sebagai “pernyataan tidak benar dengan tujuan
untuk mengelabui.” Teori psikologi yang standar melihat berbohong sebagai kerja
yang lebih sulit daripada bicara benar. Mengapa?
Karena berbohong memerlukan
sumber-sumber daya tambahan, antara lain, melawan diri sendiri dengan menekan
kebenaran, untuk memantau respons dan perilaku orang yang berhadapan dengan
kita, untuk mengarang cerita dan mempertahankan koherensi cerita. Jadi, ada
“beban kognitif” atau kesulitan kognitif tersendiri yang harus ditanggung
individu untuk dapat berbohong.
Beberapa studi neuropsikologi
membuktikan hal di atas. Berbohong menyebabkan adanya peningkatan aktivasi
bagian otak yang secara khusus terkait dengan pengendalian kognitif yang harus
dilakukan orang saat berbohong.
Penelitian-penelitian yang lebih
baru menemukan, berbohong itu ternyata tidak terlalu lebih sulit daripada
bicara benar. Bohong menjadi lebih sulit apabila individu harus mengkontruksi
cerita yang detail-detailnya sulit diakses kembali dari ingatan. Atau apabila
individu tidak terlaltih untuk melakukannya. Tetapi, bergantung pada berbagai
faktor kontekstual, berbohong bisa saja menjadi kerja yang relatif mudah
dilakukan.
Verschuere dkk (2011) dan Van
Bockstaele dkk (2015) membuktikan
melalui penelitian eksperimental mereka bahwa berbohong dapat makin cepat,
mudah, dan tanpa beban dilakukan apabila individu terlatih melakukannya.
Beberapa percobaan sederhana dilakukan dengan memanipulasi tugas, partisipan
eksperimen kadang diminta menjawab secara benar dan disaat lain, berbohong.
Partisipan hanya diminta menjawab “ya” atau “tidak” untuk pertanyaan-pertanyaan
sederhana, misalnya, “Apakah hari ini anda membeli koran?” Atau, “Apakah London
itu ada di negara Jerman?” Atau, “Apakah di laut ada air?” Kadang pertanyaannya
juga terkait otobiografi partisipan (misalnya, “Apakah anda lahir di
Amsterdam?”).
“Beban kognitif” atau kesulitan kognitif untuk
berbohong dilihat dari waktu reaksi. Yakni seberapa cepat individu berespond
ketika disuruh harus berbohong dan seberapa cepat disuruh harus menjawab ketika
diharuskan tidak berbohong. Juga dari perbandingan banyaknya kesalahan yang
dilakukan antara menjawab bohong dan menjawab secara benar.
Untuk melihat efek dari latihan
atau pembiasaan berbohong, Verschuere dkk memanipulasi proporsi percobaan
berbohong dan bicara benar. Ada kelompok individu yang memperoleh insttruksi
untuk berbohong pada 25 persen dari percobaan, ada yang 50 persen, ada yang
pada 75 persen percobaan. Yang diminta untuk lebih jarang berbohong dengan
lebih sulit, ditunjukan dengan melalui waktu reaksi yang lebih lambat dan lebih
banyaknya kesalahan saat harus berbohong.
Peneliti juga mencoba memanipulasi
kondisi dengan mengubah-ubah instruksi. Data menunjukan bahwa partisipan akan
lebih cepat mampu berbohong apabila ditugas sebelumnya ia juga memperoleh
instruksi untuk berbohong. Jika sebelumnya ia dituntut untuk bicarra benar,
lalu harus berpindah tugas untuk berbicara bohong dipercobaan berikutnya,
individu memerlukan waktu lebih lama untuk berhasil menjalankan tugasnya.
Pembelajaran
Hasil penelitian memberikan
beberapa pemahaman. Pertama, yang jarang berbohong akan lebih sulit berbohong,
dan mungkin lebih mudah ketahuan apabila ia berbicara tidak jujur. Terlihat
dari waktu reaksi yang lama, dan kesalahan-kesalahan yang dapat dideteksi,
misalnya, tidak koherennya cerita. Yang lebih biasa berbohong akan melakukannya
dengan mudah, cepat, dan tanpa beban.
Kedua, konteks, situasi sosial, dan
pembiasaan menjadi sangat penting. Jika kita ada dalam lingkungan yang menuntut
kejujuran dan bicara benar, dan terus memperoleh instruksi dan pengawasan untuk
itu, kita akan jauh lebih mudah bicara jujur. Dalam lingkungan seperti ini,
bicara bohong atau kosong membawa beban kognitif yang lebih besar sehingga jauh
lebih sulit dilakukan. Sebaliknya, jika kita ada dalam lingkungan yang sebagian besar bicara
bohong, bicara kosong dan bohong seolah justru menjadi tuntutan. Kita akan
terlatih untuk melakukannya.
Ketiga, menggabungkan pembelajaran
dari sejumlah temuan penelitian secara lebih komprehensif, psikologi hukum dan
ilmu-ilmu terkait perlu menelaah kembali dan memperbaharui beragam alat dan
test untuk menguji kejujuran dan mendeteksi kebohongan. Kita perlu memastikan,
agar perangkat yang digunakan dalam proses hukum, sidang etika, dan dalam
seleksi jabatan-jabatan yang sangat memerlukan integritas dapat mendeteksi
perilaku individu-individu yang memang sangat piawai dalam berbohong.
Penelitian di atas melihat dari
sisi kognitif saja, kita belum menggabungkannya dengan sisi emosional-etis
perilaku manusia karena pembiasaan juga akan menghilangkan kepekaan, mengikis
rasa bersalah dan rasa malu. Dalam lingkungan dengan kebohongan itu jadi
tuntutan, malah kita dapat merasa bersalah pada kelompok atau institusi jika
tidak melakukannya. Kita jadi mengerti, mengapa sebagian orang berpengaruh di
negara kita sangat fasih dan ramai bicara mengenai “kebangsaan, nasionalisme,
moralitas, penegakan hukum, pemberantasan korupsi,” tetapi percakapannya sangat
kosong dan perilaku yang ditunjukan adalah yang sebaliknya.
Betapa besar dan sulit, tugas untuk
dapat me-rekonstruksi pelembagaan kebohongan. Walau demikian, yang sangat sulit
bukan berarti mustahil untuk dilakukan.
Semoga kita dapat menjadi manusia
yang lebih sedikit berbohong dan lebih sedikit bicara kosong.
Source; Kompas Cetak
admin numpang promo ya.. :)
ReplyDeletecuma di sini tempat judi online yang aman dan terpecaya di indonesia
banyak kejutan menanti para temen sekalian
cuma di sini agent judi online dengan proses cepat kurang dari 2 menit :)
ayo segera bergabung di fansbetting atau add WA :+855963156245^_^
F4ns Bett1ng agen judi online aman dan terpercaya
Jangan ragu, menang berapa pun pasti kami proseskan..
F4ns Bett1ng
"JUDI ONLINE|TOGEL ONLINE|TEMBAK IKAN|CASINO|JUDI BOLA|SEMUA LENGKAP HANYA DI : WWw.F4ns Bett1ng.COM
DAFTAR DAN BERMAIN BERSAMA 1 ID BISA MAIN SEMUA GAMES YUKK>> di add WA : +855963156245^_^